Kuliah di Sastra Belanda? Apa enaknya sih? Belajarnya apa aja? Dosen-dosennya gimana? Jurusan Sastra Belanda emang ada yak? hihihi..
Well, disini gue mau sedikit curcol tentang kuliah gue di jurusan Sastra Belanda UI. Sastra Belanda UI (yang kemudian biasa disingkat sasbel) merupakan satu-satunya jurusan Sastra Belanda yang ada di Asia Tenggara. Wess, mantep kali lah yaa. Singapore, Malaysia, Thailand, Myanmar, Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya gapunya jurusan ini loohh.
Di Indonesia sendiri, satu-satunya jurusan Sastra Belanda hanya ada di UI. Memang sih di beberapa kota besar di Indonesia ada sekolah formal yang khusus mempelajari bahasa Belanda. Bukan les loh yaa, tapi sekolah formal (kalo les kan non-formal). Sekolah-sekolah tersebut berupa akademi sehingga mereka masuk ke dalam akademi bahasa asing –> Bahasa Belanda.
Di UI sendiri, Sastra Belanda sudah merupakan suatu jurusan, setara dengan berbagai jurusan lain yang ada di UI, dengan total SKS sebagai syarat kelulusan sebanyak 144 SKS. Sastra Belanda merupakan salah satu jurusan yang berada dalam lingkup wilayah FIB (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya). B disini bukan berarti “bahasa” yak. B disini berarti “budaya”.
Terus apa hubungannya dong semua penjelasan ini dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas itu? Sabar-sabar. Itu tadi hanya perkenalan semata. Cerita utama akan segera di mulai, haha (minta di tabok emang si Member kebanyakan ngemeng dari tadi)
Kuliah di sasbel itu enak. Pake banget malah. Buku utamanya cuma satu, haha #serius. Buku utama yang akan dipakai selama 6 semester alias 3 tahun kedepan adalah buku Help! di mata kuliah BBT I-VI (Bahasa Belanda Terpadu). Di matkul ini yang kudu hati-hati banget. Sekali aja gak lulus, ngulangnya cuma bisa tahun depannya dan dapat dipastikan akan lulus lebih dari 4 tahun. Tapi alhamdulillahnya gue selalu lulus terus. Padahal masuk UI aja kecemplung gajelas gitu. Imbisil pulak kelakuan’a #astaghfirullah. Akan tetapi, matkul lainnya asik-asik dan seru-seru kok. Dosennya juga nggak ada yang killer sama sekali. Tegas sihh, tapi nggak killer soalnya kan beliau-beliau ini nggak gigit kita-kita yang gak ngerjain PR, haha.
Eits tunggu dulu. PR? Masak udah kuliah masih ada PR? Ya jawabannya gampang aja sihh. Lo kuliah biar nambah pinter apa nambah bego? Kuliah bahasa itu harus praktek. Kalo jarang dipake, apalagi gapernah sama sekali, ya kagak bakal bisa lahh. Jadi yang namanya PR atau tugas itu pasti ada meeennn.
Di sasbel, kita gak hanya mempelajari tentang bahasa dan sastra Belanda. Kita juga mempelajari berbagai hal tentang Belanda, mulai dari sejarahnya, politiknya, kebudayaannya, kebiasaan masyarakatnya. Wuihh, banyak banget dehh pokoknya. Dalam bidang budaya, kita tuh punya empat penjurusan atau peranakan. Bukan penjurusan juga sihh namanya, apalagi peranakan :p. Jadi intinya, kita dibagi-bagi lagi kedalam beberapa bidang, seperti linguistik, sastra, sejarah dan juga budaya. Dulu pembagian ini disebut peminatan dan sekarang, karena satu dan lain hal, peminatan-peminatan ini sudah ditiadakan #nyesek.
Selain itu, jurusan Belanda sendiri insyaAllah selalu mengadakan zomcur, akronim dari zomercursus. Zomercursus sendiri adalah kursus musim panas yang diadakan selama 2 minggu di Erasmus Huis, Kuningan, Jaksel. Yang lebih menyenangkannya lagi, zomcur ini gratis alis free free free. Kita cuma modal uang transport buat kesono. Di zomcur ini, kita diajar oleh native dan belajar tentang budaya Belanda.
Zomcur dilaksanakan sekitar Juni, Juli, dan Agustus, tergantung kebijakan pihak Erasmus Huis. Zomcur di Kuningan dilaksanakan bagi mahasiswa tingkat 1 dan 2. Lalu bagaimana dengan mahasiswa tingkat 3? Gabisa dapet zomcur lagi dong? Ya tergantung. Kalau beruntung, mereka justru mendapatkan zomcur di negara aslinya alias di Belanda dan Belgia dan itu semua free alias GRATIS. Cuma modal bawa baju aja dan disana kita malah mendapatkan uang saku. Arrrggghhh, gue juga ngiler berat meeennn. Eiya, zomcur di Belanda ini dilakukan selama sebulan, beda sama zomcur yang di Kuningan. Lumayan banget kan tuh bisa ke Belanda selama sebulan dan itu gratis tis tis tis (totally envy, cuma bisa gigit jari).
Jadi itulah sekilas tentang perkuliahan di Sastra Belanda UI. Hupftt, sampe pegel gue nulis, haha. Saking terlalu bersemangat, wkwk.
Terus apalagi yang mau ditanyakan? Kayaknya semua pertanyaan udah dijawab semua. Okelah, kita cukupkan aja yak kalo gitu. Pada dasarnya, kuliah di sasbel itu asik dan menarik. Buat masa depan, jurusan ini juga gak mengecewakan kok. Banyak alumni sasbel yang sekarang sudah jadi “orang”. Jadi intinya, kuliah dimanapun tidak menjadi masalah, asal kita serius dan sungguh-sungguh dalam menjalaninya. Gitu guys!
Okee, see you there. Semangat bertarung memperebutkan ZOMCUR ke Belanda dan Belgia GRATIS. Keep fight 🙂
Source: www.diarydudul.blogspot.com dengan beberapa perubahan.